SAMTAKU: Pembinaan Generasi Muda Dalam Mengelola Sampah Untuk Lingkungan Yang Lebih Sehat

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melakukan penandatangan kerjasama dengan PT. Tirta Investama (DANONE AQUA) dalam Pembinaan Generasi Muda Peduli Pengelolaan Sampah Melalui Program Edukasi “Sampahku Tanggung Jawabku”, di Jakarta, Senin (31/1/2022). Penandatanganan kerjasama yang dilakukan Cicilia Sulastri selaku Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan BP2SDM KLHK dengan Vera Galuh selaku Vice President General Secretary Danone Indonesia ini, diharapkan dapat berkontribusi terhadap upaya peningkatan kualitas lingkungan, serta pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Program kerjasama dalam bentuk penyiapan dan penyebarluasan modul edukasi lingkungan “SAMTAKU: Sampahku, Tanggung Jawabku” bertujuan untuk :
-​Mendorong terwujudnya generasi muda peduli dan berbudaya lingkungan hidup, khususnya dalam pengelolaan sampah;
-​Mendorong kontribusi program edukasi Sampahku Tanggung Jawabku (Samtaku) dalam mendukung pembinaan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS);
-​Meningkatkan efektifitas pelaksanaan program edukasi Samtaku melalui pembinaan Gerakan PBLHS;
-​Mendorong peningkatan nilai tambah warga sekolah pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dari pengelolaan sampah.

Dengan demikian maka akan meningkatkan efektifitas integrasi edukasi untuk mendukung penerapan Perilaku Ramah Lingkungan Hidup (PRLH) oleh warga sekolah peserta Adiwiyata; dan memperluas sebaran penerapan integrasi SAMTAKU di Indonesia pada umumnya. Edukasi lingkungan SAMTAKU terdiri atas modul SAMTAKU untuk siswa Sekolah Dasar (SD)dan Sekolah Menengah Pertama dan Atas atau sederajat.

“Generasi muda saat ini dalam beberapa tahun mendatang akan menjadi angkatan produktif dan menjadi pemegang keputusan di berbagai bidang dalam berbagai tingkatan. Sehingga betapa strategisnya membangun generasi muda agar menjadi generasi yang tangguh, berkarakter, kreatif dan siap membela lingkungan Indonesia”, kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) KLHK dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris BP2SDM KLHK, Ade Palguna Ruteka, usai menyaksikan penandatanganan (31/1).

Selain SAMTAKU, berbagai kegiatan untuk membina generasi muda telah dilaksanakan KLHK, seperti pelatihan perilaku ramah lingkungan bagi peserta didik dan pendidik TK, SD, SMP dan SMA; pelatihan calon Kader LHK; pelatihan Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti bagi Pramuka Penegak dan Pandega serta pembinaan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan di Sekolah (PBLHS); lomba kreasi dan inovasi di bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan siswa-siswa sekolah Adiwiyata, serta fasilitasi generasi muda dalam aksi di bidang lingkungan.

“Melalui berbagai kegiatan tersebut, KLHK berupaya meningkatkan kompetensi generasi muda sehingga mampu berperan nyata dan aktif dalam mengendalikan pencemaran dan kerusakan lingkungan, mengelola sumber daya hutan secara lestari, menumbuhkan Job Creation serta nilai ekonomi”, ungkap Ade Palguna.

Mengapa generasi muda? Dijelaskan Ade bahwa jumlah generasi muda terus meningkat, dari 61,83 juta orang pada tahun 2014 akan meningkat menjadi 69,4 juta orang pada tahun 2025. Indonesia telah memasuki era bonus demografi di mana usia produktif (15-64 tahun) mendominasi jumlah penduduk di dalam negeri.

Hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 memperkirakan tahun 2021 menjadi puncak bonus demografi di Indonesia, di mana 60 tenaga kerja produktif mendukung 100 penduduk. Hal ini didukung oleh hasil Sensus Penduduk 2020 yang mencatat terdapat 270,2 juta jiwa penduduk Indonesia. Total penduduk didominasi oleh generasi Z (1997-2012) sebesar 27,94 persen atau 74,93 juta jiwa; milenial (1981-1996) sebesar 25,87 persen atau 69,38 juta jiwa; dan generasi X (1965-1980) sebesar 21,87 persen atau 58,65 juta jiwa.

Untuk itu, generasi muda harus mampu menerapkan perilaku ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari mengelola sampah dengan 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) yaitu mengurangi dihasilkannya sampah (Reduce) yang antara lain dengan cara membawa botol air minum menggunakan tas pakai ulang ketika belanja, menggunakan sampah untuk keperluan yang bermanfaat, mendaur ulang sampah/menyerahkan kepada pihak lain untuk dijadikan produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomi, perilaku hemat listrik dan air, melakukan penanaman dan pemeliharaan pohon/tanaman dan menggunakan/menerapkan tranportasi ramah lingkungan.

Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone Indonesia, dalam sesi seminar acara tersebut mengungkapkan,  sebagai pionir minuman dalam kemasan, AQUA memiliki komitmen tinggi terhadap pemeliharaan lingkungan, oleh karena itu perusahaan telah menganut prinsip one circular planet, di mana Danone-AQUA mendukung penuh perubahan sistemis dari linier ekonomi menjadi sirkular ekonomi.

“Danone-AQUA telah berkomitmen untuk mendukung sirkular ekonomi melalui gerakan #BijakBerplastik. Kegiatan ini dilakukan melalui Pengumpulan Sampah, Edukasi dan Inovasi”, kata Karyanto.

Pengumpulan Sampah dilakukan dengan komitmen untuk mengumpulkan lebih banyak sampah plastik dari yang digunakan pada tahun 2025. Edukasi dilaksanakan dengan memperluas program edukasi di sekolah untuk menjangkau 5 juta anak dan kampanye edukasi untuk 100 juta konsumen di 2025. Sedangkan Inovasi dengan memastikan penggunaan kemasan yang 100% dapat digunakan kembali, didaur ulang atau dapat diurai, menggunakan 50% material daur ulang tahun 2025.

Dalam acara yang berlangsung secara hybrid ini, turut hadir para tamu undangan dari Asdep Pengelolaan Sampah dan Limbah, Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Direktur Sekolah Dasar, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Para Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi, Kota dan kabupaten, Para Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, Jajaran PT. Tirta Investama, Yayasan Lentera Anak Indonesia, serta Dr. Cindy Rianti Prihadi, dari Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.(*)
___

Sumber Berita :
www.menlhk.go.id
www.ppid.menlhk.go.id

Bagikan Berita / Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *