Dalam rangka mendukung proses pembangunan IKN, Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) fokus terhadap kegiatan lingkungan. Dalam kajian lingkungan hidup strategis, KLHK mengusung konsep Forest City. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris BSILHK, Dr. Nur Sumedi, pada sambutannya mewakili Kepala BSILHK di acara Apel Pagi lingkup KLHK, Senin, 7 Februari 2022 di Manggala Wanabakti.
Menurut Nur Sumedi, konsep tersebut mengacu kepada pembangunan kota dengan memperhatikan unsur struktur ruang utama, pengelolaan daerah aliran sungai (DAS), pemanfaatan air yang efisien, melindungi habitat, penataan lansekap menuju revitalisasi hutan hujan tropis. Hal ini perlu juga didukung oleh kebijakan pengendalian ekspansi fisik wilayah satelit, penguatan ekspresi masyarakat lokal, dan penyusunan kebijakan dan tindak afirmatifnya.
“Badan Standardisasi Instrumen LHK (BSILHK) sebagai Unit Kerja Eselon I KLHK yang fokus pada koordinasi dan perumusan, pengembangan, serta penerapan standar dan penilaian kesesuaian standar instrumen di bidang LHK, memiliki peran strategis untuk mendukung pembangunan IKN,” kata Nur Sumedi.
Menurutnya, penerapan prinsip kriteria dan standar serta instrumen forest city sebagai pertimbangan dalam setiap pengambilan keputusan pembangunan IKN dalam perencanaan dan pembangunan IKN setidaknya meliputi: (1) berbasis pengelolaan DAS; 2) memiliki jaringan ruang hijau yang terstruktur; 3) memanfaatkan sekitar 50% wilayah untuk dikembangkan; 4) konsumsi air yang efisien; 5) memiliki kualitas udara yang balk dan suhu udara rata-rata sejuk; 6) memiliki kualitas air permukaan yang balk; 7) melindungi habitat satwa; 8) memiliki kualitas tutupan lahan yang balk dan terevitalisasinya lansekap hutan hujan tropis.
Seperti diketahui bahwa, Undang Undang IKN telah ditetapkan pada Rapat Paripurna DPR RI tanggal 18 Januari 2022 di Jakarta. IKN yang akan dibangun di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur nantinya diharapkan dapat menjadi magnet pertumbuhan ekonomi baru dan sentra inovasi dalam mengakselerasi Indonesia Maju 2045.
BSILHK Siap Membantu Penanganan Bencana
Lebih lanjut, Nur Sumedi menyampaikan dalam sambutannya, bahwa sepanjang 2021 kemarin telah terjadi beberapa bencana alam di sejumlah wilayah Indonesia. Mulai dari bencana erupsi gunung berapi, gempa bumi, tanah longsor, hingga banjir. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, jumlah bencana alam yang terjadi di Indonesia sepanjang 2021 sebanyak 3.058 kejadian,
Nur sumedi mengatakan, sebagai antislpasi, upaya mitigasi dan adaptasi bencana alam perlu dilakukan. “Saya berharap jajaran BSILHK khususnya dan KLHK umumnya sebagai kehadiran pemerintah di tapak, membantu masyarakat, bersama masyarakat menghadapi menangani bencana,” ujar Nur Sumedi. Nur Sumedi menegaskan, kuncinya adalah respon cepat. “Mari kita jaga stabilitas-soliditas bangsa, dengan bersatu kita menjadi lebih kuat menghadapi tantangan,” tegas Nur Sumedi.
Pada kesempatan tersebut, Nur Sumedi juga menyampaikan bahwa seluruh jajaran diharapkan dapat mewaspadai penyebaran virus corona yang telah memasuki tahun ketiga ini. Seiring dengan masifnya vaksinasi, tren kasus sempat menurun dipenghujung 2021 sampai Januari 2022. “Namun dalam beberapa hari terakhir ini tren kasus Covid-19 kembali merangkak naik,” ungkapnya.
WHO (World Health Organization), menyebutkan varian omicron memang lebih mudah menular, namun gejalanya lebih ringan. “Hendaknya kita tetap waspada. Selalu mematuhi protokol kesehatan dalam setiap aktivitas,” kata Nur Sumedi.
Presiden Joko Widodo telah menghimbau agar pelaksanaan vaksin terus digalakkan, masyarakat yang belum vaksin agar segera vaksin. Begitupun bagi masyarakat yang telah vaksin pertama dan kedua agar segera melakukan booster vaksinasi atau vaksin ketiga. Tak terkecuali para ASN lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Vaksinasi telah disediakan gratis oleh pemerintah, karena vaksinasi penting demi keselamatan kita semuanya.
Sumber Artikel: Sambutan Kepala BSILHK pada Apel Pagi KLHK, 7 Februari 2022
Penulis: Muhamad Sahri Chair
Editor: Yayuk Siswiyanti