“Serunya Ibu Bercerita Alam dan Lingkungan”

Serunya Ibu bercerita tentang alam – Badan Standardisasi Instrumen LHK – Memperingati hari Ibu, membangun anak-anak cinta alam cinta lingkungan – bersama Ibu bercerita

[BSILHK] Hari Ibu yang jatuh setiap tanggal 22 Desember memiliki makna penting bagi bangsa Indonesia karena mempertegas kembali peran kaum perempuan dalam perjuangan kemerdekaan RI.  Tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu secara nasional setelah ditetapkan oleh Presiden Soekarno di bawah Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959, pada ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928. Tanggal tersebut dipilih untuk merayakan semangat wanita Indonesia dan untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara.

Pentingnya peringatan Hari Ibu ini sekaligus mempertegas kembali peran Ibu bagi kepentingan Bangsa dan Negara, masyarakat maupun keluarga bahwa Ibu memiliki peran yang sentral dalam memberikan pendidikan dan pelayanan bagi generasi muda yang lahir dari sebuah keluarga yang sehat dan harmonis.  Peran penting ini ingin diangkat dan diwariskan terus menerus oleh Pemerintah agar harkat dan martabat perempuan Indonesia dihargai setara dengan peran pria dalam berbagai kehidupan bernegara.

Peringatan Hari Ibu lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 2022 dan melibatkan seluruh eselon I di KLHK.  Secara tradisi, peringatan ini akan dimulai dengan upacara bendera dan sejumlah webinar yang bertemakan tentang peran perempuan dalam bidang lingkungan hidup dan kehutanan.

Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan hidup dan Kehutanan (BSILHK) ikut pula berpartisipasi merayakan peringatan Hari Ibu dengan menyelenggarakan 17 kegiatan yang diadakan lingkup satuan kerja BSILHK.  Kegiatan dimulai dengan berbagai perlombaan, seminar tentang gender, dan literasi.

Sekretariat BSILHK sebagai satker  pusat  BSILHK memeriahkan Hari Ibu dengan dengan mengadakan kegiatan  lomba mewarnai gambar dengan tema “Serunya Ibu Bercerita Alam dan Lingkungan”.  Lomba ini diikuti oleh 55 siswa dan siswi tingkat Sekolah Dasar dari 10 SD di sekitar kampus BSILHK.

Selain berlomba, peserta juga disuguhi sebuah dongeng yang menceritakan tentang pentingnya peran alam dan lingkungan hidup bagi manusia.  Kak Bugi Sumirat selaku pendongeng tampil bercerita dan berhasil mengajak peserta untuk menari dan bergembira.  Anak-anak tampak senang dan semangat mendengarkan cerita tentang pengalaman “Si Otan”, seekor boneka orangutan berwarna coklat yang menjadi media Kak Bugi Sumirat dalam menyampaikan pesan mengenai keseimbangan lingkungan hidup.

“Sangat senang sekali” kompak Adzkia dan Athaya berseru kita ditanya kesan kegiatan. Adzkia berharap alam dan lingkungan di kemudian hari bisa menjadi lebih baik lagi.  Menurutnya generasi muda wajib turut menjaga lingkungan. Siswa dari SDIT Insantama tersebut lalu mencontohkan kegiatan yang dapat dilakukan untuk menjaga lingkungan antara lain melakukan penanaman pohon dan tidak membuang sampang sembarangan.

Sementara itu, Anna peserta lain, setuju ada peringatan Hari Ibu. “Mengingat jasa dan peran Ibu yang sangat besar maka ada Hari Ibu”  ucap siswa SDIT Bunaya tersebut.

Sambil mengikuti jalannya cerita, anak-anak juga diajak untuk masuk melihat mobil Laboratorium Merkuri yang dimiliki oleh BSILHK.  Sejumput rambut milik anak-anak diambil menjadi sampel untuk uji merkuri yaitu untuk menguji kadar merkuri dalam tubuh anak-anak.  Pengujian kandungan merkuri ini penting mengingat paparan merkuri dapat menyebabkan timbulnya sejumlah penyakit yang bersifat kumulatif dan berbahaya bagi manusia.  Kesehatan generasi muda ini penting sehingga laboratorium merkuri berjalan ini menjadi standar untuk menguji kandungan merkuri dalam tubuh anak-anak.  BSILHK mengunjungi dan menjawab kebutuhan masyarakat untuk rasa aman dan pencegahan dari cemaran merkuri melalui kehadiran mobil merkuri.

Lomba mewarnai “Serunya Ibu Bercerita Alam dan Lingkungan” menghasilkan 5 (lima) orang pemenang yang terdiri dari juara pertama hingga juara harapan kedua.  Adzkia Haura Viandi dari SDIT Insantama kali ini menjadi juara pertama. Semua hadiah disapu bersih oleh siswa SD berjenis kelamin perempuan. Hal ini menjadi bukti bahwa perempuan Indonesia memiliki potensi untuk berkembang sejajar dengan kaum pria.  Meskipun masih terdapat peserta yang kecewa karena tidak menjadi pemenang lomba.  Oleh sebab itu, strategi dalam menyelesaikan gambar dengan waktu terbatas perlu dipelajari oleh para siswa sehingga dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan cepat dan tepat.

Acara lomba menggambar terkait peran Ibu dan Alam Lingkungan ini memiliki peran penting untuk menularkan semangat memelihara lingkungan hidup sejak dini sambil mengajarkan karakter anak yang mau menghormati Ibu sebagai soko guru keluarga.  Tanpa hadirnya peran Ibu di rumah dapat dipastikan keluarga menjadi tidak seimbang.  Lagu Sayonara dan Pileleuyan menjadi penutup lomba mewarnai dan diakhiri dengan pembagian piala. Ibu Kepala Bagian Program, Evaluasi, Hukum dan Kerja Sama Teknik, Dr. Yayuk Siswiyanti berkenan memberikan piala sebagai penghargaan bagi para pemenang.  Semoga memberikan manfaat dan semangat bagi anak-anak untuk memelihara lingkungan hidup.

Penulis                 : Adi Nugroho, Tutik Sriyati

Editor                    : Yayuk Siswiyanti

 

Juara I Adzkia Haura Viandi – SDIT Insantama

 

 

Bagikan Berita / Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *