Lalu-lalang Pekerjaan Kontruksi IKN dan Wisata

Konstruksi IKN telah berjalan, Pekerjaan kontruksi jalan, jembatan, rumah pekerja, jaringan drainase telah nampak pesat. Ada hal baru dalam perkembangan pembangunan IKN ini yaitu perhatian masyarakat pada IKN semakin meningkat. Tidak hanya wisatawan, pelajar, staf pemerintahan, bahkan kreator konten ingin melihat secara langsung proses pembangunan IKN.  Selain titik nol, mereka juga ingin melihat proses konstruksi pembangunan IKN. Sering terlihat drone terbang di atas wilayah IKN. Dari sisi standar, ini perlu menjadi pertimbangan dalam memformulasikan standar.

[BSILHK]_Pemerintah terus meningkatkan pembangunan di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN). Selain kendaraan proyek, banyak kendaraan lain seperti kendaraan dinas maupun kendaraan umum yang  hilir mudik di lokasi IKN. Pemerintah Pusat melalui Badan Otoritas IKN terus meningkatkan intensitas pembangunan di wilayah IKN baik pembangunan gedung maupun sarana lainnya. Untuk tahap pertama, Proyek pembangunan ibu kota negara baru ditargetkan rampung pada 2024 (Kementerian PUPR, 2021).

Lalu-lalang kendaraan proyek menjadi hal jamak yang ditemui di sepanjang jalan. Hal ini  terlihat dari lokasi pembuatan insfrastruktur jalan yang berada di kompleks pembangunan rumah dinas menteri.  Lalu-lalang  kendaraan proyek terlihat juga di jalan tanjakan IKN. Jalan tanjakan ini berada di samping lokasi pembangunan istana Presiden dan satu-satunya jalan yang digunakan untuk melintas kendaraan proyek menuju lokasi Istana Presiden dan lokasi-lokasi lainya. Jalan tanjakan ini cukup tinggi sehingga perlu berhati-hati ketika melewatinya. Jika hujan, jalan tanjakan akan semakin sulit dilewati karena licin. Namun jika panas, debunya cukup tebal.

Setelah IKN resmi diumumkan, wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur terus berubah. Predikat ibu kota negara yang baru menarik minat banyak orang dari berbagai daerah untuk datang ke lokasi yang nantinya bakal menjadi pusat pemerintahan Republik Indonesia ini. Tidak hanya mereka yang berkepentingan dengan pembangunan IKN tetapi juga masyarakat umum.

Ada ide segar yang sebelumnya tidak terpikir ketika merancang IKN, yaitu menjadi destinasi wisata baru, tidak hanya untuk masyarakat lokal namun juga dari daerah lain.

“Kita memang sedang terus mengembangkan wilayah IKN, pada potensi-potensi pengembangan ekonomi masyarakat dalam konteks lingkungan, artinya usaha-usaha yang dikembangkan secara ekonomis dengan konsep lingkungan,” ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, pada saat mengunjungi  lokasi wisata Goa Tapak Raja di kawasan IKN, Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (21/2/2023).

Salah satu potensi wisata dalam kawasan IKN yang berkonsep lingkungan adalah Gua Tapak Raja. Obyek wisata ini berada di Desa Wono Sari, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim.

Lokasi Goa berdekatan dengan bekas lahan tambang yang sudah ditinggalkan. Pada areal ini, ada bekas lubang tambang terisi air yang menyerupai danau sehingga dapat dikembangkan untuk wisata air.

Lokasi wisata air ini diupayakan untuk dikembangkan di tingkat Provinsi dan terhubung dengan lokasi wisata lainnya, di antaranya Bukit Bangkirai, persemaian Mentawir dan hutan mangrove Mentawir yang masuk dalam kawasan IKN. “Jika belum bisa skala provinsi atau nasional maka lokasi ini bisa digunakan untuk skala lokal terlebih dahulu,” imbuh Menteri Siti ketika meninjau lokasi wisata hutan bambu di Karang Joang Balikpapan Utara (22/2/2023).

Harapannya lokasi ini bisa dikunjungi masyarakat umum dan dikelola perangkat desa atau karang taruna. Untuk wilayah di Kalimantan permasalahannya adalah akses jalan, termasuk di Kaltim Lokasi wisata di IKN ini memang sudah ada jalan namun kondisinya masih perlu ditingkatkan.

Ibu Kota Nusantara memiliki potensi yang sangat menarik perhatian masyarakat, Meskipun para pengunjung harus berbagi badan jalan dengan kendaraan kontruksi yang lalu-lalang namun hal tersebut tidak menyurutkan minat masyarakat untuk datang ke IKN terutama pada hari libur.

Wilayah IKN sendiri terdapat potensi pengembangan pariwisata salah satunya adalah titik nol IKN yang merupakan tempat peletakan batu pertama pembangunan IKN oleh Presiden Joko Widodo. Titik Nol IKN adalah sebuah monumen yang dibangun pada Februari 2022 sebagai awal pembangunan IKN dan dimaksudkan untuk menjadi bagian dari sejarah kebangkitan Indonesia menuju “Indonesia Emas 2045”.

Semakin gencarnya proyek pembangunan di wilayah IKN menjadikan lokasi Titik Nol IKN hanya boleh untuk umum pada momen tertentu seperti hari libur atau akhir pekan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Ini dikarenakan jalur utama menuju titik nol IKN kerap dilintasi oleh kendaraan besar yang mengangkut material logistik pembangunan IKN sehingga dinilai bisa membahayakan pengunjung.

Lokasi Titik Nol IKN menjadi tempat yang ramai didatangi para wisatawan khusunya  wisatawan domestik. Antusiasme terlihat dari banyaknya pengunjung yang mengabadikan dengan  berfoto selama berada di lokasi IKN. Para kreator konten juga mengambil momentum untuk menerbangkan drone dan mengambil gambar perkembangan IKN.

Untuk sampai di lokasi Titik Nol IKN, pengunjung harus menuruni anak tangga, Diujung tangga pengunjung dapat menyaksikan sebuah bangunan tempat duduk yang melingkar dengan tepat di tengahnya terdapat tulisan titik nol serta disampingnya terdapat papan petunjuk berisi aneka tulisan mulai dari Jakarta, Sabang, Merauke hingga berbagai daerah lainnya.

Yang juga menarik banyak minat wisatawan adalah area glamping di kawasan IKN. Area glamping ini digunakan pertama kali oleh Presiden Joko Widodo dan ibu Iriana bersama para Menteri untuk berkemah. Area glamping terdiri dari 17 kamar berbentuk kabin yang dibangun di tengah hutan dengan konsep ekowisata.

IKN tidak hanya program pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur, lebih dari itu IKN juga membuka peluang untuk terus melakukan pengembangan terhadap destinasi wisata  dimana hal tersebut mampu menambah pendapatan daerah dan khususnya masyarakat sekitar IKN. Dengan meningkatnya jumlah kunjungan ke suatu daerah harapannya permintaan produk atau jasa lokal meningkat.

Kawasan IKN saat ini merupakan tegakan monokultur eucalyptus. Ke depan akan ditambah dengan pohon buah-buahan seperti durian dan jambu-jambuan yang ditujukan untuk mendatangkan satwa-satwa kembali ke kawasan tersebut. Selain itu, IKN akan dikembalikan sebagai hutan tropis.

Sebagai unit kerja yang mendapatkan mandat seperti pembuatan standar di IKN, Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK) telah menyusun standar untuk memastikan agar kualitas lingkungan meningkat dan sumber daya hutan kita tetap lestari. Beberapa standar yang disusun BSILHK untuk wilayah IKN antara lain:

  • Penerapan dan Penilaian Standar Pariwisata Pesisir Laut di IKN dan Daerah Penyangga.
  • Validasi Rancangan Standar Mitigasi Dampak Pembangunan Jalan IKN Melewati kawasan Hutan.
  • Penerapan dan Penialian Standar Mitigasi Dampak untuk Kegiatan Cut and Fill Lahan Bagi Kegiatan Pembangunan Insfastruktur IKN.
  • Penyusunan Standar Pemulihan Lahan Pasca Tambang.
  • Penyusunan Standar Perizinan Berusaha dan Form UKL-UPL Kegaitan Usaha Pengusahaan Sarana Jasa Lingkungan Wisata Alam pada Kawasan Konservasi.
  • Standar Form KA-ANDAL Reklamasi Wilayah Pesisir.
  • Penyusunan Standar Form UKL-UPL Pemanfaaran Kehutanan Kegiatan Pemanfaatan Jasa Lingkungan.
  • Penerapan Standar Pengelolaan Persemaian Skala Besar dalam Perencanaan Badan Otorita IKN dan Ditjen
  • Penerapan dan Penialian Standar Restorasi Hutan Tropika Basah di Ibu Kota Nusantara (IKN).
  • Penerapan dan Penialian Penerapan Standar Jenis Tanaman Revegetasi untuk Reklamasi Lahan Pascatambang Batubara di Wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN).
  • Penerapan dan Penilaian Standar Pembangunan dan Pengelolaan Koridor Satwa Alami di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).
  • Penerapan dan Penilaian Standar Pengembangan Ruang Terbuka Hijau untuk Usaha/kegiatan Risiko Menengah Rendah di Ibu Kota Nusantara (IKN).
  • Penilaian Standar Desain dan Prospek Pariwisata KHDTK sebagai bagian Wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN).

 

Penulis : Juhaeni

Editor  : Yayuk Siswiyanti

Sumber Foto : Abbiyu M. Harris

 

 

Bagikan Berita / Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *