Tahun 2024, Tantangan Semakin Besar – BSILHK Berkomitmen  Kuatkan Kerja di Tapak

Membangun komitmen kerja 2024 – BSILHK melaksanakan Rapat Koordinasi. Harapan dan dukungan untuk BSILHK muncul di setiap kamar Rakornis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Ini tantangan besar bagi BSILHK di ruang standardisasi tata kelola kawasan hutan, perizinan berusaha, Penguatan Produk Dalam Negeri, dan Tata Kelola Karbon. Ini perlu lompatan besar. Dalam momentum ini – Kepala BSILHK meminta komitmen kerja dan komitmen integritas para Kepala Satker.

(BSILHK) Mengawali tahun 2024, kerangka kerja Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK) perlu dialamatkan pada penguatan 1) flagship/icon kerja Badan Standardisasi Instrumen LHK, 2) added value standardisasi 3) peningkatan layanan publik, 4) produktifitas SDM dan produktifitas aset 5) intekoneksitas, interopabilitas program, 6) sistem pemerintahan berbasis elektronik dan 7) penguatan pengarusan media mainstreaming dan media sosial.

Sebelumnya pada saat Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) KLHK pada tanggal 10-11 Januari 2024, ada 6 (enam) kamar/komisi yang masing-masing telah disampaikan catatan dan rekomendasinya. KLHK sedang dan akan menghadapi momentum untuk memantapkan milestone dari langkah korektif menuju peningkatan produktivitas tapak hutan dan lingkungan. Menteri LHK telah memberikan PR-PR tindak lanjut kepada seluruh unit kerja Eselon I. Catatan PR-PR antara lain setiap Unit Kerja Eselon I harus berkinerja dapat dirasakan oleh masyarakat  dan  pola kerja birokrasi satu vektor. Pemerintah dalam hal ini KLHK harus mampu menjadi simpul dari segala kepentingan. Kerja-kerja tersebut harus menghasilkan outcome yang nyata, tidak cukup hanya sebatas output

Kepala BSILHK Ary Sudijanto, ketika memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi BSILHK, mengingatkan kembali bahwa pada Rakornis KLHK, BSILHK berkontribusi materi di 5 (lima) kamar. Ini adalah sinyal harapan Eselon I teknis kepada BSILHK. “Harapan dan dukungan untuk BSILHK muncul di setiap kamar Rakornis, artinya kerja BSILHK sudah di lihat di Eselon I teknis lain di usia yang sangat muda dan ini menjadi tantangan besar untuk BSILHK,” kata Ary.

Tahun 2024 BSILHK harus lebih banyak berperan untuk menyiapkan standar-standar instrumen yang dibutuhkan oleh KLHK dan memastikan standar tersebut dapat diimplementasikan secara mandatory. Kemudian BSILHK perlu mengidentifikasi hasil kerja dengan unggulan spesifik (flagship) dengan berbagai pilihan layanan. Hal ini juga didukung dengan proses penajaman mekanisme di siklus 1 dan siklus 2 yang dituangkan dalam kerja-kerja; baik dalam penyusunan, validasi, pemantauan, maupun penilaian penerapan standarnya.

BSILHK juga akan berfokus pada pelaku usaha/kegiatan risiko menengah, risiko menengah rendah dan risiko rendah serta mentargetkan melakukan pemantauan dan asistensi pendampingan penerap standar 10.000 entitas pelaku usaha/kegiatan. Pemantauan dan asistensi pendampingan penerapan standar juga dapat dilakukan untuk skala risiko tinggi khusus untuk sebagian kegiatan usaha.

Diakhir Kepala BSILHK memberikan pesan penting agar satuan kerja lingkup lingkup BSILHK mulai memikirkan program unggulan atau flagship. “Kita harus mulai memikirkan program unggulan untuk BSILHK dimana produk unggulan tersebut dari bukan apa-apa setelah diintervensi kemudian bisa masuk pasar premium;  seperti bambu, madu, purun dan banyak lagi yang dapat dieksplorasi,” pesan Ary.

20 satuan kerja BSILHK berkumpul dalam Rapat Koordinasi serta Penandatanganan Pakta Integritas dan Perjanjian Kerja tahun 2024 pada 16-18 Januari 2023 di Cibubur untuk membahas Perencanaan Program Tahun 2024, penanaman standar, fungsi pemantauan dan penilaian penerapan standar serta dilakukan Penandatanganan Pakta Integritas dan Perjanjian Kinerja Tahun 2024 oleh Kepala Satuan Kerja/Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup BSILHK. (**)

Bagikan Berita / Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *