Bangun Harmoni Dengan Alam, 1000 Pohon Ditanam Di Pantai Pasir Kadilangu Kulonprogo

SIARAN PERS
Nomor: SP. 035 /HUMAS/PPIP/HMS.3/2/2024

Sekitar 1000 bibit pohon jenis Rhizophora sp. dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Serayu Opak Progo (BPDAS SOP) DIY, ditanam di Pantai Pasir Kadilangu Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo, Rabu (7/2/24). Penanaman ini melibatkan 150 orang, terdiri dari perwakilan dari Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa (P3E Jawa) UPT KLHK lingkup DIY, dan OPD (Pemda DIY dan Kabupaten), dan masyarakat setempat.

Kegiatan ini sebagai tindak lanjut arahan Presiden RI pada acara penanaman pohon di IKN (Ibu Kota Nusantara) akhir tahun lalu. Pada kesempatan itu, Presiden Joko Widodo berharap agar dilakukan penanaman pohon sepanjang musim penghujan tahun 2023-2024. Selain itu, kegiatan penanaman kali ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Lahan Basah Sedunia yang diperingati setiap tanggal 2 Februari 2024, dengan tema ‘Lahan Basah Terjaga, Masyarakat Sejahtera’.

Kegiatan hari ini merupakan kegiatan ketiga dari keseluruhan rangkaian panjang penanaman serentak di seluruh Indonesia yang direncanakan hingga April 2024. Sebelumnya kegiatan penanaman serentak pertama dilakukan pada 30 Desember 2023 dan dipimpin langsung Presiden RI Ir. Joko Widodo. Sementara itu, penanaman kedua dilakukan pada awal musim penghujan tahun ini (14/1/2024) dipimpin Wakil Presiden RI.

Menteri LHK Siti Nurbaya, dalam sambutan yang dibacakan Kepala Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK) KLHK Ary Sudijanto, menyatakan, kegiatan penanaman pohon merupakan upaya konkrit dan strategis dalam mengatasi triple planetary crisis yaitu, perubahan iklim, polusi, dan ancaman kehilangan keanekaragaman hayati.

Menteri LHK, menegaskan, gerakan penanaman pohon menunjukkan urgensi pohon sebagai sentral bagi kehidupan di bumi. Pohon memiliki andil dalam pertumbuhan manusia dan seluruh mahluk hidup.
“Menanam pohon tidaklah berat, merawat dan menjaga pohon untuk tetap tumbuh akan menuai kebaikan. Mari kita tanam minimal 25 pohon seumur hidup untuk setiap individu penduduk kita,” kata Ary.

Aksi penanaman pohon, lanjutnya, merupakan bentuk komitmen Indonesia dalam pengurangan risiko bencana dan pengendalian perubahan iklim. Sebagai upaya menjaga bumi dari pemanasan Global yang sudah menjadi ancaman nyata, dan perlu diantisipasi bersama. Kepedulian dan kecintaan bersama dalam menjaga dan merawat lingkungan bisa diwujudkan dengan aksi nyata menanam pohon, ‘Bangun Harmoni dengan Alam, Mulailah Menanam’.

Untuk tahun ini BPDAS SOP menargetkan penanaman seluas 500 Ha yang tersebar di propinsi DI Yogyakarta seluas 450 Ha dan Jawa Tengah seluas 50 Ha dengan taget jumlah tanaman sebanyak 200.000 batang.

Sebagaimana diketahui, pohon memiliki manfaat multiguna untuk manusia dan seluruh makhluk hidup. Bukan hanya menyediakan oksigen, tetapi juga menjadi tempat penyimpanan karbon yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup lainnya di bumi. Keberadaan pohon untuk kelangsungan hidup manusia dan alam semesta, berperan penting dalam mengurangi emisi Gas Rumah Kaca, sumber kehidupan mahluk hidup, menyimpan air, menjaga suhu udara, meredam kebisingan, dan mengurangi kekuatan angin.

Selain itu, keberadaan pohon dan tutupan lahan yang baik akan meningkatkan daya dukung alam dalam mitigasi perubahan iklim, ketahanan pangan, energi dan kesejahteraan seluruh mahluk hidup.
“Untuk itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berkomitmen untuk mengurangi emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya melalui Indonesia’s FOLU Net Sink 2030,” lanjut Ary.

Di lokasi Pantai Pasir Kadilangu, Kulonprogo, jenis tanaman yang ditanam adalah Rhizophora sp.—merupakan salah satu jenis tanaman mangrove, yaitu kelompok tanaman tropis yang bersifat halophytic atau toleran terhadap garam. Tanaman ini, secara ekologis, bermanfaat sebagai penahan abrasi pantai, menangkap karbondioksida dan menukarnya dengan oksigen, sehingga mencegah pemanasan global, penahan badai dan angin yang bermuatan garam.

Ekosistem lahan basah juga memainkan peran penting dengan memberikan berbagai manfaat nilai intrinsik dan fungsi kehidupan seperti penyimpan karbon, pengendalian perubahan iklim, polusi, banjir, pembersih air, keberadaan biodiversitas yang berkelanjutan, produksi pangan dan sumber daya alam hayati, eco-tourism, serta sumber hidup dan penghidupan masyarakat sekitar. Lahan basah menyimpan keanekaragaman hayati  yang tidak dapat dijumpai pada ekosistem lainnya.

Manfaat lain, penahan intrusi air laut ke daratan, tempat hidup beragam makhluk hidup baik itu yang berlindung, mencari makan dan tinggal, dan menjaga kualitas air lewat akar tunjang yang mampu menyerap polutan-polutan serta sebagai penghasil obat-obatan.(*)

Bagikan Berita / Artikel