[Jakarta, 11 September 2024] “Sampahku tanggung jawabku. Sampahmu tanggung jawabmu. Jaga Alam Lestari. Pilah Sampah, Cuan Melimpah”, seruan perempuan-perempuan hebat menggema di Arboretum Ir. Lukito Darmadi, MSc Manggala Wanabakti, 11 September 2024.
Dua ratus (200) perempuan anggota Dharma Wanita Persatuan (DPW) Kementerian LHK, Dharma Wanita Persatuan (DPW) BSILHK, Perwita Wana Kencana (perkumpulan pensiunan wanita KLHK), penggiat pengelola bank sampah yang tergabung dalam Asosiasi Bank Sampah Indonesia, berkumpul menguatkan spirit dan berbagi pengetahuan dalam membangun keluarga ramah lingkungan. Kegiatan ini merupakan bagian Pengarusutamaan Gender (PUG) BSILHK pada serangkaian acara Pekan Standardisasi – PeSTA 2024.
Disadari bahwa perempuan memiliki peran yang strategis dalam menciptakan keluarga ramah lingkungan. Perempuan menjadi penggerak utama dalam pengambilan keputusan sehari-hari terkait pola konsumsi, pengelolaan sumberdaya alam dan pendidikan anak dalam keluarga. Dengan pengetahuan yang tepat perempuan dapat menjadi penggerak untuk mengurangi limbah rumah tangga, memilih produk yang berkelanjutan, serta menanamkan nilai-nilai kesadaran anggota keluarga lainnya.
Hal itu menjadikan perempuan sebagai pilar utama dalam membentuk generasi yang peduli dan bertanggungjawab terhadap lingkungan serta menciptakan ekosistem keluarga yang harmonis dengan alam.
“Perempuan sebagai ibu berada di garis depan dalam mengajarkan kepada anggota keluarga bagaimana hidup secara bertanggungjawab menjaga alam dan lingkungan sekitar kita” tegas Lukita Ary Sudijanto sebagai ketua DPW BSILHK dalam sambutannya.
Dalam kesempatan tersebut, Neni Rasyid Astana sebagai koordinator Bank Sampah Cendana (BSU Cendana) berbagi pengalaman bagaimana kiprah nyata DPW BSILHK menciptakan keluarga ramah lingkungan. DPW BSILHK berperan aktif dalam mengedukasi dan menggerakkan anggotanya untuk peduli terhadap lingkungan melalui berbagai program dan kegiatan diantaranya melalui Bank Sampah Cendana. BSU Cendana yang berpusat di Kampus BSILHK Jl Gunung Batu Bogor memiliki program penimbangan dan pemilahan sampah, workshop edukasi pengolahan sampah, sosialisasi pemilahan sampah anorganik serta melakukan kolaborasi lintas sektor. Saat ini BSU Cendana yang berdiri pada tahun 2018 telah berhasil membuka 4 cabang dan 200 nasabah di Bogor serta menginisiasi 6 UPT BSILHK membangun bank sampah di wilayahnya.
Selanjutnya Jessica Situmeang, Marketing & Communication Lead Siklus, menyampaikan solusi kebutuhan rumah tangga sistem guna ulang. Bagaimana menerapkan 5R berawal dari rumah. Refuse dengan mengatakan tidak kepada barang sekali pakai/umur pendek seperti barang yang tidak perlu, kantong/kemasan sekali pakai. Reduce dengan bijak membeli barang yang tidak diperlukan. Reuse, dengan memanfaatkan kembali barang-barang yang ada. Recycle dengan pilah sampah, kirim sampah ke bank sampah. Rot/Replant dengan melakukan pengomposan, eco enzyme.
Sebagai pamungkas, psikolog Siti Maria Ulfah, berbagi pengetahuan tentang pendekatan psikologi dalam membangun kesadaran lingkungan di keluarga. Berbagai stimulus kognitif, persepsi, motif, respon adaptif, empati dan interaksi dapat dibangun untuk membentuk perilaku sadar lingkungan. Pembentukan perilaku dimulai dari bagaimana informasi masuk dan dipelajari, lalu menetap sebagai perilaku. Tahu, Paham, Lakukan.