background

Fokus bsi

post image

BSILHK mengajak Gen-Z bicara lantang tentang Lingkungan dan Kehutanan

Kamis, 12 September 2024. Ngomong itu ga hanya ngomong doang, Ngomong itu bisa menggerakkan orang. Jargon ini dikutip oleh Anisa Sri Rahayu, Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bogor sebagai pembuka pidato. 

Kedua kalinya BSILHK mengajak Gen Z mengenal isu standardisasi lingkungan dan kehutanan dalam rangkaian kegiatan Pekan Standar, PeSTA 2024. Kali ini, Gen Z berbicara langsung menuangkan pandangan, ide dan pemikirannya mengenai standardisasi lingkungan dan kehutanan melalui Lomba Pidato PeSTA 2024 ”Solusi Sederhana, Dampak Luar Biasa”. 

Ada apa dengan Gen-Z ? menurut sensus penduduk tahun 2020, Generasi Z yang lahir antara tahun 1997 – 2012 adalah kelompok dominan di Indonesia dengan jumlah mencapai 27,94% dari total penduduk Indonesia. Pada tahun ini, Gen Z akan berusia antara 12 hingga 27 tahun. Usia emas yang dapat menjadi pendorong inovasi dan perubahan di tempat kerja dan masyarakat. Didukung dengan teknologi informasi dan media sosial, peran Gen Z sangat strategis menciptakan tren gaya hidup hijau. Dari perspektif BSILHK, Gen Z berpotensi melahirkan ide-ide inovatif sebagai kontribusi dalam proses transformasi menuju pembangunan berkelanjutan. 

Selaras dengan hijau dan segarnya Arboretum Ir. Lukito Darmadi, MSc, panggung terbuka menjadi saksi sejarah lahirnya pemikiran dan ajakan perubahan dari peserta Lomba Pidato. Spektrum isu lingkungan hidup dan kehutanan terjabarkan melalui tema pidato. Reboisasi, sampah makanan; gotong royong, energi hijau, ekosistem, pendidikan keluarga, zero waste lifestyle, konsep hijau, kolaborasi hijau, peran pemuda menjadi topik pidato. 

Lomba pidato diikuti oleh 28 peserta dari perwakilan 25 sekolah di Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi. Menghadirkan juri yang kompeten dibidangnya, Drs. Budi Kabul Sumirat; M.Phil. Edy Suryanto, S.Sos, M.Ilkom, dan Raisa Wulan, S.Ilkom (Praktisi Public Speaking). Kriteri penilaian mengkombinasikan unsur-unsur skill, attitude dan knowledge. Unsur penilaian diuraikan dalam kriteria:

  1. Artikulasi dan intonasi;
  2. Kesesuaian isi dengan tema, dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami;
  3. Ekspresi yang sesuai dengan tema dan penekanan suara yang tepat;
  4. Efektifitas dalam menjelaskan tujuan dan inti tema; 
  5. Sikap yang positif, kepercayaan diri, rapi dan ramah; 
  6. Gaya, keterampilan berpidato, yang mampu menyampaikan pidato dengan lancar, tanpa terbata-bata dengan ritme atau tempo yang pas; dan
  7. Ketepatan waktu sesuai dengan yang telah ditentukan.

Disamping kriteria diatas, beberapa peserta menyajikan kreativitas dalam pidatonya untuk menarik perhatian dan memotivasi audiens, salah satunya adalah dengan menggunakan alat-alat peraga dan menggunakan kostum yang mencerminkan isi tema. 

Tapisan kriteria dan kreativitas menghasilkan 6 terbaik pemenang pidato: Rifqi Nizar Ramadhan/SMA Rimba Madya Bogor; Allysa Nataneila/SMAN 5 Bekasi; Sachi Charissa Irmawan/SMK Penabur Gading Serpong; Dzikra Arrahmandika Haerullah/SMA Kosgoro Kota Bogor; Gabriela Sakia Eka Suci/SMAK Bogor; Raden Meita Oceania/SMAN 1 Leuwiliang. 

Semoga menjadi agen perubahan yang menginspirasi dan menggerakkan banyak orang. Selamat, sukses dan Salam Lestari!.



Bagikan Berita / Artikel
Pengaduan
PENGADUAN