Hari ini, 28 November 2024 - Badan Standardisasi Instrumen LHK mengundang lebih dari 350 anak Sekolah Dasar Bogor untuk belajar tentang nutrisi susu, industri susu dan dampak lingkungannya, serta bagaimana mengkonservasi konservasi air.
Stunting adalah masalah konkret dan mendesak yang harus segera ditangani secara langsung dan masal oleh pemerintah, untuk memastikan tercapainya kualitas SDM dan kualitas hidup yang baik. Kementerian Kesehatan merilis angka stunting sebesar 21,5%.
Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rabuming Raka telah menetapkan Visi Presiden 2025-2029, yang diwujudkan melalui Asta Cita (delapan misi), 17 Program Prioritas, 8 Program Hasil Terbaik Cepat (Quick Wins), dan 320 Program Kerja. Salah satu rencana yang langsung akan dilakukan disebut 8 Program Hasil Terbaik Cepat, Quick Wins. Salah satunya adalah pemberian makan siang dan susu gratis di sekolah serta pesantren, termasuk bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil.
Hal ini dilakukan dengan memberikan makan siang harian kepada siswa prasekolah, sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), dan pesantren. Bantuan gizi diberikan kepada ibu hamil dan balita di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kesehatan dan membantu ekonomi keluarga. Program ini menargetkan lebih dari 80 juta penerima manfaat dengan cakupan 100% pada tahun 2029. Nutrisi prioritas adalah susu. Di dalam satu gelas (250 ml) susu murni terkandung setidaknya sekitar 150 kalori, 8 gram protein, 9 gram lemak, 300 mg kalsium, 300 IU vitamin A, dan 98 IU vitamin D. Yang tidak kalah penting, kegiatan/Usaha industri susu mempunyai potensi gangguan terhadap kualitas lingkungan - untuk itu perlu dikelola. Gangguan lingkungan ini antara lain terhadap kualitas udara, kebisingan, air larian, kualitas air permukaan, air limbah domestik, sampah/limbah padat, limbah B3 dan dan lain-lain.
Ketika memberikan sambutan pada kegiatan BSI Youth yang bertemakan “Industri Susu: Mengelola Dampak Lingkungan serta Konservasi Air”; Ary Sudijanto - Kepala Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan; menyampaikan bahwa limbah dari pabrik susu bisa mencemari air, tanah, bahkan udara kalau tidak dikelola dengan baik. Nah, tugas kita memastikan lingkungan tetap sehat sambil tetap menikmati manfaat dari susu. ”Ada hal lain yang sangat penting untuk produksi susu dan kehidupan kita sehari-hari, yaitu air bersih karena air dipakai untuk banyak hal, termasuk memberi minum hewan ternak seperti sapi perah yang menghasilkan susu, kalau sumber daya air kita habis atau tercemar, tentu akan sulit menghasilkan susu yang berkualitas,” lanjut Ary.
Untuk ini, BSILHK juga telah menerbitkan standar industri pengolahan susu - yang akan ditanamkan dalam sistem persetujuan lingkungan. Publik dapat mengunjungi portal sistem informasi standardisasi LHK: https://line.bsilhk.menlhk.go.id/
Kegiatan ini disambut sangat baik oleh anak-anak, para Kepala Sekolah dan guru yang hadir. Diwakili Kepala Sekolah SD Situ Gede I menyampaikan apresiasi atas literasi ini - dan ke depan perlu berlanjut dan rutin.
Kepala BSILHK juga berpesan untuk menjaga air, salah satunya dengan menanam pohon. “Jadi, adik-adik, mari kita lakukan hal-hal kecil yang punya dampak besar, minum susu setiap hari, bantu jaga air bersih dengan tidak membuang sampah sembarangan, dan tanam pohon di sekitar rumah atau halaman sekolah.. Dengan begitu, kalian bukan hanya membantu diri sendiri, tapi juga menjaga Indonesia untuk masa depan yang lebih baik,” pesan Ary.
Salah seorang siswa menanyakan, bagaimana mengelola kotoran sapi dari peternakan sapi. Kotoran sapi dapat digunakan untuk membuat biogas dan dapat dipakai untuk pupuk tanaman, kata narasumber yang hadir dari Cimory Group dan pendongeng lingkungan hidup/Kehutanan.
Kegiatan yang diikuti lebih dari 350 siswa Sekolah Dasar (SD) didampingi para guru-guru di wilayah Kota Bogor dan sekitarnya ini juga sebagai bagian dari peringatan Hari Menanam Pohon Nasional dan Hari Dongeng Nasional yang jatuh setiap 28 November. Sebagai bagian dari kampanye gerakan menanam pohon untuk penghijauan dan pelestarian lingkungan. Selengkapnya kunjungi media BSILHK: https://www.youtube.com/live/qWENR6uchYs
Teruslah tumbuh generasi emasku, minum susu - kita jaga lingkungan dan air untuk Indonesia.