background

Fokus bsi

post image

Membangun Kesadaran Gen-Z dan Pramuka akan Standardisasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan Menuju Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Lebih Baik

Rabu, 11 September 2024. Bertempat di panggung terbuka Arboretum Ir. Lukito Darmadi, MSc yang hijau dan segar, Gelaran Pekan Standardisasi menghadirkan kelompok Gen-Z dan Pramuka sebagai agen perubahan untuk bersama-sama membangun kesadaran akan standardisasi lingkungan hidup dan kehutanan. Sebagai agen perubahan, dan calon pemimpin bangsa, Gen-Z dan Pramuka memiliki energi, idealisme, kreatifitas untuk mendorong perubahan positif termasuk andilnya dalam pengelolaan lingkungan dan kehutanan. Menjadi signifikan menggandeng generasi Z dan organisasi Pramuka, karena menurut data sensus penduduk tahun 2020, jumlah generasi Z mencapai 27,94% dari total populasi penduduk Indonesia. Tercatat ada 25 juta lebih anggota Pramuka aktif yang hampir seluruhnya adalah peserta didik.

Menghadirkan Tenaga Ahli Menteri Bidang Pengembangan Generasi Muda sebagai Pembicara Kunci dan Pembina Saka Wanabakti dan Saka Kalpataru, Institut Hijau, Yayasan Konservasi Alam Nusantara sebagai narasumber, diskusi menghadirkan materi-materi mengenai pengelolaan sampah, perubahan iklim, konservasi lingkungan, Green Leadership dan restorasi mangrove.

KLHK membina Satuan Karya Pramuka (Saka) Wanabakti dan Saka Kalpataru. Saka Wanabakti dan Saka Kalpataru adalah wadah pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang memberikan pengetahuan, ketrampilan praktis dan menanamkan tanggung jawab di bidang pelestatian sumber daya alam, hutan dan lingkungan hidup. Wadah ini dapat menjadi wahana untuk meningkatkan pengetahuan, pengalaman, ketrampulan dan kecakapan, kepemimpinan serta menanamkan kepedulian dan rasa tanggung jawab dalam mengelola, menjaga, mempertahankan dan melestarikan lingkungan untuk keberlanjutan generasi sekarang dan mendatang.

Pada sambutan pembukaannya, Pramu Risanto atau yang dikenal sebagai Kak Ipam menyampaikan bahwa salah satu perubahan yang bisa dilakukan oleh Gen-Z dan Pramuka adalah pengelolaan sampah yang mengedepankan prinsip 3R, reduce, reuse dan recycle. Slogan ”Waste to Gold” harus tertanam dibenak Gen-Z dan Pramuka agar makna slogan ini dapat merubah gaya hidup dan membawa perubahan yang masif di masyarakat Indonesia.

Dr. Hezlisyah Siregar, sebagai Pembina Saka Wanabakti menyampaikan pentingnya konservasi lingkungan, karena hutan menutupi 30% permuaan bumi dan menjadi rumah bagi 80% keanekaragmaan hayati. Gen-Z dan Pramuka dikenalkan upaya-upaya yang dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Tidak hanya reboisasi dan afforestasi dan kampanye pendidikan dan kesadaran lingkungan, Praktek pengelolaan hutan yang berkelanjutan juga mulai diperkenalkan. Mulai dari yang paling mudah, yaitu membentuk forum diskusi atau tim kerja untuk mengembangkan upaya ini. Organisai Pramuka memiliki potensi ini karena lingkup kegiatan utamanya adalah kepemimpinan.

 

Program kerja bidang Kepimpinan menjadi strategi dalam pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan. Bersama KLHK, Insitut Hijau Indonesia menginisiasi Program Green Leadership yang bertujuan untuk menjaring calon pemimpin yang berasal dari beragam latar belakang agar mendapatkan pemimpin dengan beragam perspektif bagi penyelamatan dan pelestarian lingkungan hidup. Kerja sama ini telah melaksanakan pelatihan Green Leadership Indonesia (GLI) yang telah berlangsung untuk 2 angkatan dan menelurkan 118 leaders dari berbagai daerah di Indonesia.

Seorang leaders wajib mengemban prinsip bahwa bumi adalah ”rumah” yang dihuni tidak hanya oleh manusia, namun oleh seluruh makhluk hidup. Dan seluruh makhluk hidup memiliki hak yang sama akan ”rumah” yang bersih, layak dan sehat untuk kelangsungan hidup. Pesan ini disampaikan oleh Yayasan Konservasi Alam Nusantara.

Sebagai penutup, Akbar Hadi, Saka Kalpataru SMAN 80 Jakarta menyampaikan bahwa kegiatan edukasi dan peningkatan seperti ini sangat positif untuk menambah insight, inspirasi dan cakrawala pengetahuan yang tidak terbatas sumbernya hanya dari sekolah. Informasi yang didapat akan menjadi inspirasi bagi peserta untuk menunjang kegiatan sekolah dan pembelajaran.

Penulis : Amelia Agusni



Bagikan Berita / Artikel
Pengaduan
PENGADUAN