background

Berita klhk

post image

Road To HKAN 2024, KLHK Gelar Festival Kesenian Tradisional di Boyolali

Bertempat di Lapangan Simpang PB VI, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menyelenggarakan Festival Kesenian Tradisional Tahun 2024 pada tanggal 10 Agustus 2024. Festival Kesenian Tradisional ini juga merupakan rangkaian kegiatan road to Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) Tahun 2024, yang akan ditutup dengan seremoni puncak peringatan di Alun-alun Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah pada akhir Agustus tahun ini.

Tujuan dari kegiatan festival ini adalah kampanye konservasi alam kepada masyarakat khususnya generasi muda melalui seni budaya, mendorong rasa memiliki terhadap adat budaya tradisional, dan mendukung pengembangan pariwisata nasional melalui eduekowisata budaya tradisional. Hal ini sejalan dengan peringatan HKAN tahun ini yang mengambil tema “Aktualisasi Konservasi Alam pada Generasi Muda Indonesia” dengan tagline “Youth for Sustainable Nature”. 

"Hari istimewa ini diperingati sebagai upaya memasyarakatkan konservasi alam secara nasional sebagai sikap hidup dan budaya bangsa serta untuk mempromosikan pemanfaatan lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya," Direktur Jenderal KSDAE, Satyawan Pudyatmoko dalam sambutan pembukaannya.

Lebih lanjut, Satyawan menjelaskan bahwa generasi muda yang berada di sekitar kawasan-kawasan konservasi diharapkan menjadi mitra dan ujung tombak mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian LHK, khususnya sebagai agen perubahan yang akan menjadi faktor penting dalam mendorong kemajuan bangsa. 

Sapto Aji Prabowo, Direktur Pengelolaan Kawasan Konservasi sekaligus Penanggung Jawab Pelaksanaan HKAN Tahun 2024 saat wawancara menyampaikan bahwa budaya dan kesenian tradisional memberikan semangat kepada generasi muda untuk lebih berkomitmen dalam menjaga dan melindungi sumberdaya alam.

Tidak lupa, Sapto berpesan bahwa kesenian tradisional harus kita jaga dan kelestarian alam juga harus dilindungi untuk keberlanjutan bersama.

Dalam kesempatan yang sama, Anggit Harsoyo, Kepala Balai Taman Nasional Merbabu menyampaikan bahwa festival kesenian tradisional dalam rangka Road to HKAN 2024 ini diharapkan menjadi momentum dan media yang tepat untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan generasi muda dalam upaya Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, sekaligus menjaga keberadaan akar budaya yang menjadi jati diri bangsa Indonesia. 

Festival ini diikuti oleh kelompok masyarakat pelaku kesenian tradisional berjumlah 10 kelompok masyarakat penggiat seni yang berasal dari Kabupaten Boyolali. Masyarakat sangat antusias dan menikmati penampilan atraktif para peserta Festival Tradisional tersebut. Hadir sebagai juri kompeten dalam festival ini adalah Katarinaindah Sulastuti (Dosen ISI Surakarta); Naniek Irawati (Praktisi Seni-budaya) dan Indras Sri Harjanti (Praktisi Seni-budaya).

Tampil sebagai juara pertama dalam Festival Tradisional ini adalah Kelompok Sekar Bawono dari Desa Tarubatang. Sedangkan untuk juara kedua dan ketiga berturut-turut dimenangkan oleh Kelompok Turanggo Tri Manunggal dari Desa Suro Teleng dan Maestro Krida Budaya dari Desa Selo. Hadiah diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal KSDAE.

Selain mendapatkan piala penghargaan, pemenang juga mendapatkan uang pembinaan. Juara pertama mendapatkan hadiah uang pembinaan senilai 10 juta rupiah, sedangkan juara kedua dan ketiga mendapatkan 7,5 dan 5 juta rupiah. Selanjutnya pemenang pertama akan berkesempatan tampil di acara puncak perayaan HKAN Tahun 2024 yang akan berlangsung pada 27 s.d 29 Agustus 2024 bertempat di Alun-alun Kota Boyolali. Acara yang akan dibuka langsung oleh Menteri LHK tersebut akan dimeriahkan oleh pameran, pentas seni-budaya, konser musik dan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk.

Bagikan Berita / Artikel
Pengaduan
PENGADUAN