Musim Bunga Meranti Hutan Penelitian Cigerendeng

Berbunganya jenis tanaman dipterokarpa atau meranti merupakan sebuah momen yang langka, mirip dengan musim bunga sakura.  Jenis-jenis tersebut berbunga dalam siklus empat tahunan,  bahkan lebih.  Meranti adalah  spesies kunci. Banyak satwa dan organisme lain bergantung pada pohon ini untuk bertahan hidup. Jika pohon-pohon seperti ini menghilang dari ekosistem, akan banyak kehidupan yang hilang bersama dengan mereka.

(BPSILHK Ciamis) Jenis tanaman dipterokarpa atau meranti-meratian biasanya dikenal di luar Jawa di luar pulau Jawa seperti Sumatera dan Kalimantan.  Namun jenis Dipterokarpa ini dapat dijumpai juga di Hutan Penelitian Cigerendeng yang saat ini dikelola oleh Balai Penerapan Standar instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPSILHK) Ciamis. Lokasi berada di 20 km dari kota kabupaten Ciamis.

Tahun 2024 merupakan momen yang menarik dan ditunggu-tunggu, dimana Dipterokarpa jenis  Shorea ovalis, Shorea pinanga dan Dipterocarpus sp. bunganya mekar serempak di Hutan Penelitian Cigerendeng.  Momen indah ini dapat dikategorikan sebagai momen yang langka karena dari jenis-jenis tersebut akan berbunga dalam siklus empat tahunan bahkan lebih.  Terakhir jenis shorea tersebut berbunga pada Tahun 2018, artinya sudah sekitar enam tahun yang lalu.  Warna-warni bunga yang merah, orange kecoklatan, masih hijau serta memiliki sayap-sayap menghiasi Hutan Penelitian Cigerendeng. Ketika jatuh ke tanah, bunga ini terbang berputar mirip kincir angin.

Meranti merupakan pohon kayu keras tinggi, termasuk dalam keluarga Dipterocarpaceae. Pohon ini dapat ditemukan di hutan hujan dataran rendah di Asia Tenggara, seperti Sumatra, Semenanjung Malaysia, dan Kalimantan. Di Indonesia, disebut pohon Meranti. Di Malaysia, memiliki nama lain yang lebih menyeramkan – kepong hantu – yang artinya ‘tempat berhantu’.

Ukurannya seringkali yang mengesankan. Meranti dewasa bisa tumbuh menjulang hingga 60 meter. Ciri khas lainnya adalah daunnya yang panjang berwarna coklat muda atau kuning dan melebar di ujung batang yang tinggi dan bulat. Buah pohon Meranti unik. Memliki sayap sehingga  buah-buah ini melayang dan berputar ketika tertiup angin. Ini ciptaan aagar buah dapat tersebar terbang – dan akan tumbuh Meranti-Meranti anakan baru.

Jenis-jenis Dipterokarpa yang berada di Hutan Penelitian Cigerendeng sejak Tahun 1938 semasa Pemerintahan Belanda diperuntukan sebagai tempat koleksi tanaman.  Arealnya seluas ± 7.5 ha yang terletak di Desa Cisaga Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis.  Koleksi vegetasi pada areal tersebut berupa 10 jenis dari famili Dipterocarpaceae dan Swietenia Sp.  Famili Dipterocarpaceae yang mendominasi adalah jenis shorea dan hopea.

Meranti adalah  spesies kunci. Banyak organisme lain bergantung pada pohon ini untuk bertahan hidup. Jika pohon-pohon seperti ini menghilang dari ekosistem, akan banyak kehidupan yang hilang bersama dengan mereka. Buah dan bijinya ada di dalam menu hidangan banyak satwa, terutama mamalia kecil seperti hewan pengerat, babi hutan, dan lain-lain. Buah besar (berukuran sekitar 5 cm) adalah makanan favorit makanan karena mengandung dosis sehat minyak tengkawang alami.

Sistem akar Meranti yang besar dan rumit ini pun menyebar ke segala arah, mengikat tanah bersama-sama dan mencegah erosi saat hujan. Akar-akar tangguh ini juga menangkap daun dan bahan tanaman organik lainnya yang jatuh ke tanah. Dengan memecah bahan ini, Meranti menyerap nutrisi dan mengembalikannya ke bumi. Berakar pada fondasi yang kokoh dan daur ulang nutrisi, seluruh hutan mampu tumbuh dan berkembang. Daun-daun yang jatuh membentuk  lapisan tanah yang empuk, dimana hewan-hewan membangun sarang dan membesarkan anak-anak mereka di rumah mereka yang nyaman.

Shorea ovalis dan hopea yang ada di Hutan Penelitian Cigerendeng juga telah mendapat sertifikasi sumber benih tanaman hutan dari Dinas Kehutnanan Provinsi Jawa Barat pada tahun 2022.

Berbunganya jenis shorea yang terdapat di Hutan Penelitian Cigerendeng pada saat ini merupakan pembungaan yang cukup lebat. Fenomena masa berbunga jenis shorea di Hutan Penelitian Cigerendeng dimulai pada bulan November 2023 hingga saat ini. Fenomena ini bisa menjadi momentum untuk mengembangkan Hutan Penelitian menjadi sebuah sarana wisata ilmiah untuk mengedukasi masyarakat tentang melestarikan spesies tanaman hutan serta  kesadaran bahwa keberadaan shorea yang ada di Hutan Penelitian Cigandreng harus dipertahankan dan dilestarikan.

Bagikan Berita / Artikel