20 Mahasiswa India Belajar Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Badan Standardisasi Instrumen LHK

Indonesia memiliki hutan tropis terluas ketiga di dunia dengan ratusan ribu jenis spesies fauna flora, tertinggi dunia. Hutan adalah rumah spesies. Indonesia memiliki pengalaman luas untuk menjaga, mengalami  jatuh dan bangunnya pengelolaan hutan tropis, termasuk untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat; dengan tetap memelihara kelestariannya. Kegiatan-kegiatan ekonomi seperti usaha-usaha kehutanan juga berdampak kepada lingkungan hidup. Kini Indonesia telah masuk sebagai negara middle income.  Oleh karena itu Pemerintah India mengirim 20 mahasiswanya untuk belajar di Badan Standardisasi Instrumen LHK.

[BSILHK]_Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK) menyambut kedatangan 10 (sepuluh) orang mahasiswa dari India untuk magang dan belajar di BSILHK pada Kamis 7 September 2023. Program magang mahasiswa dari Dr. YS Parmar University of Holticulture and Forestry Institutional Development Plan (IDP)-NAHEP ini akan berlangsung sampai dengan 27 September 2023. Menyusul 10 mahasiswa lagi setelahnya.

Kegiatan magang ini memiliki tujuan yang sangat penting, yaitu memberikan peningkatan kapasitas bagi mahasiswa India tentang pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan, khususnya di Indonesia. BSILHK sebagai bagian dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) merupakan salah satu bagian dari skenario untuk mendukung kemajuan Indonesia dengan tetap menjaga kelestarian alam dan mengoptimalkan kawasan hutan, di antara kebutuhan pembangunan, manusia dan kelestarian alam.

Mengelola lingkungan hidup dan hutan Indonesia adalah tantangan beranekaragam yang membutuhkan keseimbangan antara konservasi dan pembangunan. Sementara kemajuan telah dibuat, komitmen berkelanjutan terhadap praktik berkelanjutan dan kerja sama internasional sangat penting untuk melestarikan sumber daya alam negara yang tak ternilai bagi generasi mendatang.

BSILHK sebagai organisasi baru KLHK diberikan mandat untuk melaksanakan koordinasi dan perumusan, pengembangan, dan penerapan standar dan penilaian kesesuaian instrumen standar di bidang lingkungan hidup dan kehutanan. Salah satu alasan penting BSILHK hadir adalah untuk menegaskan bahwa Undang-Undang Cipta Kerja (UUCK) Nomor 11 Tahun 2020 dapat diimplementasikan dengan tetap menjamin perspektif kelestarian lingkungan hidup.

Program magang ini juga pada dasarnya merupakan kunjungan karena keahlian Indonesia dalam konservasi kekayaan hutan dan pengelolaan lingkungan hidup yang kontribusi besar bagi tujuan pembangunan berkelanjutan.

Oleh karena itu keberadaan BSILHK sangat tepat sebagai lokasi magang karena memiliki modalitas yang sangat besar yang diwarisi dari keberadaan penelitian dan pengembangan serta peran BSILHK di masa sekarang sebagai lembaga kontrol kualitas dan baku mutu lingkungan hidup dan kehutanan. Fasilitas laboratorium di bidang lingkungan hidup dan kehutanan dapat digunakan sebagai tempat pembelajaran bagi mahasiswa peserta program magang.

Selanjutnya, segenap jajaran BSILHK berharap peserta magang bisa belajar banyak tentang pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan serta budaya Indonesia yang beranekaragam.

Penulis : M. Farid Fahmi

Editor : Yayuk Siswiyanti

Bagikan Berita / Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *